Perempuan adalah tiang Negara, jika perempuan rusak maka Negara juga rusak
Laci Gagasan, Gus Muwafiq--- Sayyidina Umar hanya takut tiga hal, diantaranya: Allah SWT, Rasulullah SAW, dan Istrinya. Jadi kalau istrinya sudah ngomel, Sayyidina Umar hanya bisa diam dan nunduk. Makanya ada cerita di dalam kitab Uquudu Lujain disebutkan; ada seorang laik-laki yang datang ke Sayyidina Umar yaitu Abuzar Al- Ghifari. Beliau ini kepala suku, panglima perang, kaya, ganteng, tapi punya istri yang cerewetnya luar biasa. Abuzar pun bingung dengan istrinya yang cerewet, sehingga dia berencana nikah lagi. Tapi sebelum Abuzar menikah lagi, dia berniat menemui Sayyidina Umar untuk dimintai pendapat. Abuzar pun berkunjung ke rumah Sayyidina Umar, ternyata di dalam rumah tersebut ada perempuan yang sedang ngomel, yang tak lain adalah istri Sayyidina Umar. Ketika ditanya oleh Sayyidina Umar, Abuzar tidak menceritakan maksud dan tujuan kedatangannya. Setelah istri Sayyidina Umar meninggalkan mereka berdua, akhirnya Abuzar menceritakan tentang istrinya yang suka ngomel dan marah-marah.
“ya Umar, kok sampean kuat sih dengan istri yang suka ngomel gitu?”
“ya begituah, istriku memang suka ngomel, tiap hari marah-marah begitu. Tapi kemarahan istriku itu tidak sebanding dengan kasih sayangnya pada anak dan keluarga.”
Dulu di pondok, Kyai sering berpesan agar kelak ketika berkeluarga, seyogyanya mencontoh Sayyidina Umar. Dari mahluk buas sampai Iblis, semuanya takut sama Sayyidina Umar, tapi Sayydina Umar mampu menahan emosinya ketika dimarahi oleh istrinya. Maka dari itu kyai selalu berpesan agar selalu menjaga hati perempuan, jangan sampai sakit hati. Perempuan itu tugasnya mengandung dan melahirkan, jadi jangan sampai perasaannya tidak nyaman. Akibatnya akan fatal, kandungan ASI tidak sempurna nantinya, sehingga sang bayi tidak mendapat gizi yang sehat.
Bisa dibayangkan, kalau sang bayi mendapat ASI yang buruk, maka akan berdampak pada kondisi bilogis dll. Kalau ingin mempunyai keturunan yang berkualitas, maka jangan sekali kali menyakiti perempuan, terutama istri. Perempuan adalah mahluk ciptaan Allah yang istimewa. Mau bagaimanapun tetap baik, sebab perempuan adalah perhiasan dunia. Kenapa perempuan selalu baik dilihat dari sisi manapun juga? Karena perempuan akan dicontoh oleh anak-anaknya kelak.
Perempuan juga diberi berkah yang paling banyak oleh Allah SWT. Misal seorang istri mencium tangan suami, maka setara dengan mencium Hajar Aswad, sedangkan suami hanya mendapat pahala cium tangan saja. Ketika hamil, siangnya dihitung puasa dan malamnya dihitung Tahajud. Saat menyusui pahalanya 100x dalam sekali menyusui, kalau anak itu nyusu sampai umur enam tahun? Pahalanya tak dapat dihitung.
Era kepemimpinan Gus Dur misal, saat bangsa di ambang perpecahan, datang kyai sepuh memberi saran. Gus dur disarankan untuk mencari perempuan yang jumlah anaknya banyak, untuk diajak berdoa bersama. Kenapa harus perempuan yang anaknya banyak? Karena hamilnya seorang perempuan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Akhirnya terkumpul 75 orang perempuan dengan jumlah anak yang banyak. 75 orang ini dilayani dengan baik dan difasilitasi sesuai keinginannya masing-masing. Tugas dari ke-75 perempuan ini hanya diminta berdoa bersama demi keselamatan bangsa dan Negara. Kuasa Allah, hanya dalam waktu seminggu, keadaan kembali normal dan stabilitas bangsa terjaga. Semua ini tidak lepas dari doa perempuan yang anaknya banyak. Perlu dipahami bersama bahwa bangsa ini disebut “Ibu Pertiwi” bukan yang lain.
Tulisan ini merupakan transkrip pengajian Gus Muwafiq di channel youtube beliau
Dimutakhirkan: 27 Oktober 2022