Tahukah kamu, di dalam usus manusia terdapat bakteri-bakteri baik yang membantu membersihkan dan menjaga kesehatan tubuh. Akan tetapi, jika kita terlalu sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, bakteri baik tersebut akan kekurangan makanan dan mati, sebaliknya bakteri buruk yang justru akan berkembang biak. Berkurangnya bakteri baik dalam tubuh dapat mengganggu pembersihan usus secara alami bahkan dapat mempengaruhi mood dan imun tubuh.
Makanan dan minuman manis beresiko tinggi bagi kesehatan usus. Dilansir dari hellosehat.com, hal ini dikarenakan gula merupakan karbohidrat sederhana (monoskrida) yang terdiri dari glukosa dan fluktuosa serta sangat mudah dicerna oleh tubuh. Karena mudah dicerna inilah, gula akan langsung menyerap di tubuh tanpa bantuan bakteri baik, akibatnya bakteri baik tidak dapat makanan dan akhirnya kelaparan. Bakteri baik yang kelaparan akan menggerogoti lendir di dinding usus yang mana hal ini dapat menyebabkan masalah serius seperti sembelit dan peradangan usus. Selain itu, gula juga merupakan makanan favorit dari bakteri jahat bernama Candida Albican yang dapat merusak dinding usus.
Makanan pedas bila dikonsumsi berlebih juga tidak kalah beresikonya dibanding makanan manis. Selain dapat memicu sakit perut dan gangguan pencernaan, biji yang terdapat pada cabai atau paprika dapat memicu penyumbatan usus sehingga dapat memicu peradangan usus buntu. Berdasarkan halodoc.com, usus buntu dapat ditandai dengan rasa nyeri di perut bagian kanan bawah, rasa sakit yang parah di area tulang dada dan pusar juga disertai rasa mual.
Konsumsi makanan yang rendah serat juga dapat menimbulkan masalah usus. Gorengan adalah salah satu contoh makanan rendah serat yang biasanya sering di konsumsi manusia. Gorengan atau makanan rendah serat lainnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna, hal ini dapat memicu gangguan pencernaan seperti sembelit. Sembelit adalah kondisi ketika feses yang dikeluarkan manusia terlalu keras. Untuk menghindari masalah pencernaan akibat makanan rendah serat, tentunya kita perlu mengkonsumsi lawannya yakni makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, atau kacang-kacangan. Kita juga perlu mengurangi konsumsi daging atau protein hewani lainnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Harvard menunjukkan bahwa protein hewani dapat mengurangi bakteri baik dalam usus dan mempercepat berkembangnya bakteri jahat.
Selain jenis makanan di atas, kita juga perlu waspada terhadap kebersihan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Makanan yang tidak dibersihkan dan diolah dengan proses yang kurang higienis dapat mentransfer kuman pada usus. Kuman akibat makanan yang tidak higienis dapat mengganggu gerakan peristaltik pada usus dan mengganggu proses penyerapan air pada usus besar, sehingga dapat menyebabkan seseorang mengalami diare. Diare merupakan gangguan pencernaan dimana penderitanya merasakan mulas dan feses yang dikeluarkan lebih encer. Pada kondisi yang lebih serius, dinding usus dapat mengalami iritasi sehingga feses yang dikeluarkan bercampur darah atau nanah, penyakit ini dapat dikenal juga dengan istilah “Disentri”.
Meskipun usus merupakan organ dalam yang tidak terlihat, akan tetapi tetap penting bagi kita untuk menjaga kesehatan dan kebersihan usus. Selain berbagai gangguan pencernaan yang telah diuraikan di atas, usus juga dapat kotor. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh akan menumpuk di dinding usus, hal inilah yang disebut dengan usus kotor. Dilansir dari kesehatan.kontan.co.id, ada 5 kondisi yang menandakan usus kotor dan tidak baik-baik saja:
- Sakit perut
Ketika kamu mengalami gangguan di perut seperti sakit atau nyeri atau perut kembung, kemungkinan usus mu sedang bermasalah. - Lemas
Lemas pada tubuh dapat disebabkan karena ketidak seimbangan mikroorganisme dalam usus. - Menginginkan makanan tertentu
Ngidam makanan tertentu rupanya tidak murni dari keinginan dalam diri saja, tapi bisa saja makanan yang kita inginkan itu merupakan keinginan bakteri jahat dalam usus. bakteri jahat dapat memanipulasi tubuh untuk menginginkan makanan-makanan tertentu yang dapat menjadi makanannya. - Perubahan berat badan
Keseimbangan bakteri baik dalam usus seseorang dengan berat badan ideal dan seseorang yang mengidap obesitas rupanya berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan berat badan yang drastis atau yang tidak direncanakan dapat menjadi tanda bahwa usus perlu lebih diperhatikan. - Perubahan suasana hati
Jangan salah, ada pakar yang menyatakan bahwa perut (usus) dapat dikatakan sebagai otak kedua karena juga dapat mempengaruhi suasana hati dan tindakan manusia. Sebab usus memiliki sinyal-sinyal tertentu untuk merangsang respon otak.
Satu lagi rahasia pamungkas untuk mengatasi dilema gangguan usus. Apakah itu? kita dapat mengkonsumsi jamu. Tidak ada salahnya bukan, kembali menggunakan cara tradisional. Daripada menggunakan obat-obatan yang efeknya justru mengancam usus juga, lebih aman jika mengkonsumsi jamu. Seperti yang kita tahu, jamu terbuat dari bahan-bahan herbal yang alami sehingga meminimalisir efek samping.
Untuk mengatasi gangguan pencernaan serta merawat kesehatan dan kebersihan usus, kita dapat mengkonsumsi jamu “Jampi Usus”. Jamu Jampi Usus JMK terbuat dari Kayu Manis, Kayu Ules, Biji Adas dan Lempuyang Wangi. Komposisi tersebut sangat baik untuk membantu meringankan sakit perut, perut kembung, merawat kesehatan usus, membersihkan usus secara alami, dan dapat membantu meningkatkan nafsu makan. Jadi tunggu apa lagi? Cintai ususmu, minum jamu Jampi Usus!.
Selengkapnya Klik Link dibawah Ini:
Shopee : https://shopee.co.id/djampi.oesodo?smtt=0.0.9
Tokped : https://tokopedia.link/geDli31sGjb
Selengkapnya Klik Link dibawah Ini:
Shopee : https://shopee.co.id/djampi.oesodo?smtt=0.0.9
Tokped : https://tokopedia.link/geDli31sGjb
Dimutakhirkan: 10 Oktober 2022