Pertemuan Jokowi dan Prabowo Sebelum Debat Pilpres Ketiga adalah Blunder Politik

Pertemuan Jokowi dan Prabowo Sebelum Debat Pilpres Ketiga adalah Blunder Politik

Foto: KPU

Laci Gagasan, Politik - Presiden Jokowi melakukan beberapa agenda pertemuan dengan ketiga menterinya di akhir pekan. Pertemuan pertama hari jumat dengan Prabowo, yaitu makan malam di restoran Jakarta Pusat. Pertemuan kedua dengan Arilangga di Istana Bogor pasca olahraga pagi pada hari sabtu. Terakhir Bersama Zulkifli dan kader PAN juga di Bogor pada hari minggu.

Pertemuan empat mata Jokowi dan Prabowo ini mengundang reaksi publik yang beragam. Mengingat suasana politik semakin memanas menjelang debat ketiga pilpres pada 7 Januari mendatang. Media terus menyoroti pertemuan tersebut karena Prabowo adalah salah satu Paslon yang akan berdebat. Pertemuan ini dianggap sebagai keberpihakan nyata oleh presiden, meskipun posisi Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) saat ini.

Ganjar selaku capres juga menjadi sorotan media untuk dimintai tanggapannya atas pertemuan itu. Tentu saja Ganjar langsung mengatakan bahwa itu sudah menunjukkan sikap keberpihakan presiden terhadap salah satu paslon. Sementara Anies memberikan tanggapan yang lebih diplomatis, dengan mengatakan kalau pertemuan tersebut sah-sah saja dilakukan oleh Presiden dan Menterinya. Pernyataan Anies ini masih terkesan kalem dan tidak konfrontatif menjelang debat ketiga pilpres.

Ada beberapa poin kenapa saya mengatakan kalau pertemuan Jokowi dan ketiga menterinya ini adalah blunder politik, diantaranya;

1. Pertemuan Jokowi dengan Prabowo ini dilakukan ditempat umum, sehingga terkesan layaknya pertemuan untuk melakukan lobi-lobi politik, seperti yang dilakukan banyak elit politik lainnya. Idelanya jika ingin melakukan pertemuan dalam kapasitas mereka sebagai pemerintah, dilakukan ditempat yang resmi seperti istana negara.

2. Kalaupun pertemuan itu dikemas santai seperti makan malam, bisa dilakukan secara terbuka dan dihadiri oleh Menteri-menteri lainnya. Jika hanya berdua, publik pasti akan mengambil kesimpulan kalau itu adalah lobi-lobi politik dan sikap keberpihakan presiden terhadap salah satu paslon.

3. Mengingat situasi kondisi politik yang semakin panas, sedikit kekeliruan saja bisa jadi blunder dan terus digoreng isunya oleh media dan pendukung paslon yang tidak setuju. 

Setelah mendapat banyak respon masyarakat atas pertemuannya dengan Prabowo, Presiden Jokowi langsung melakukan pertemuan serupa dengan Menteri lainnya. Menurut saya ini adalah sikap Jokowi untuk meredam isu tentang keberpihakan Presiden terhadap salah satu paslon. Menurut saya ini sudah terlambat, karena isunya sudah matang dan terus digoreng oleh pihak-pihak yang berseberangan dengan Presiden, khususnya pendukung paslon lain.

Presiden Jokowi harusnya sudah lebih matang dalam mengambil tindakan dalam kapasitasnya sebagai Presiden dan pelaku politik ditengah hiruk pikuk pilpres. Meskipun kita semua tahu, bawah Jokowi secara pribadi pasti tetap bermanuver dalam politik, entah itu langsung atau tidak langsung. Harusnya bisa lebih hati-hati dalam setiap kegiatan dan pernyataan dihadapan publik dalam kapasitasnya sebagai Presiden Indonesia.

Debat Ketiga Pilpres Tentang Hankam, HI, dan Geopolitik

Akhirnya sampai juga pada momen debat pilpres yang diadakan oleh KPU. Anies, Prabowo, dan Ganjar akan berdebat tentang tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik. Tema debat ini jelas sangat menarik untuk disimak. Kita semua menunggu paparan dari ketiga paslon tentang visi-misi mereka.

Debat ketiga pilpres kali ini sangat tidak menarik dalam prosesnya. Materi debat dari ketiga paslon jauh dari harapan, kebanyakan isinya hanya kritik terhadap pemerintah yang itu tidak proporsional. Parahnya lagi kritik terhadap personal yang itu diluar konteks debat. Bukannya memaparkan visi-misi yang jelas terkait tema, malah isinya mengungkit masalah pribadi paslon lainnya yang itu tidak etis dilakukan oleh seorang calon presiden.

Fenomena debat seperti ini sudah bisa ditebak jauh sebelum hari H. Terbukti dengan beberapa pernyataan Anies dan Ganjar yang menyerang Prabowo secara personal dan kapasitasnya sebagai Menhan. Makanya di awal sudah saya katakan, bahwa pertemuan Jokowi - Prabowo adalah blunder politik.

Dalam debat ketiga ini Anies lebih banyak melakukan intrik personal kepada Prabowo dan pemerintah. Dimulai dari pernyataan Anies yang menyinggung harta kekayaan pribadi Prabowo, kemudian intrik ke Presiden yang hanya menghadiri forum-forum internasional tanpa melakukan apa-apa. Hampir semua materi yang disampaikan Anies adalah intrik politik terhadap pribadi Prabowo dan Presiden Jokowi.

Anies terus menyerang Prabowo dalam debat ini, pernyataan Anies terkait Etika dengan mengatakan bahwa Prabowo memiliki masalah etika karena cawapresnya diduga melanggar etika dalam proses pencalonannya. Anies juga menyinggung tentang Kementerian Pertahanan yang dibobol oleh Hacker adalah sebuah aib bagi negara. Ini salah satu pernyataan Anies yang cukup masuk akal dalam debat.

Suasana debat terus memanas dan didominasi oleh Prabowo – Anies, sementara Ganjar hanya menikmati suasana tersebut sembari monunggu momen untuk menyerang Prabowo di akhir sesi debat. Anies Kembali menyerang Prabowo dengan memintanya membuka data ke publik tentang pertahanan negara dan pembelian alutsista bekas yang dianggapnya tidak efektif. Prabowo langsung menanggapi pertanyaan dan pernyataan Anies dengan penuh emosional ala militer. Anies dianggapnya kebanyakan omon-omon dan teoritis tetapi tidak bisa melakukan hal nyata, atau singkatnya apa yang dikatakan Anies berbeda dengan nuraninya.

Prabowo menyinggung Anies dengan mengatakan, bahwa Anies ini terlalu ambisius terhadap kekuasaan dan melakukan penyesatan kepada Masyarakat dengan beberapa pernyataannya yang dianggap tidak masuka akal. Anies meminta Prabowo membuka data pertahanan dalam debat adalah sebuah blunder dalam debat tersebut. Hal inilah yang membuat Anies mendapat banyak sorotan publik, khususnya pendukung Prabowo.

Masa iya, sekelas Anies Baswedan sebagai mantan Gubernur Jakarta dan juga seorang Profesor sekonyol itu meminta untuk membuka ke publik tentang rahasia negara.? Banyak sekali pernyataan Anies ini yang sangat manis dengan retorikanya yang bagus. Dalam debat ketiga ini Anies hanya melakukan serangan terhadap Prabowo.

Ada satu gagasan Prabowo yang menarik tentang Pertahanan negara, yaitu tentang kekuatan pertahanan alutsista negara sangat penting agar tidak terjadi penindasan seperti yang dialami oleh warga Gaza palestina. Negara harus selalu dalam kondisi siap perang, agar hal semacam itu tidak terjadi, maka dari itu penting untuk memilik kekuatan pertahanan militer dalam menjaga kedaulatan dan kelangsungan hidup warga negara.

Diakhir sesi debat Ganjar mengambil kesempatan untuk menyerang Prabowo dengan memberikan beberapa data tentang index pertahanan negara Indonesia yang menurun. Ganjar pun meremehkan Prabowo dengan meminta Prabowo untuk dibantu staff atau timnya untuk menanggapi data yang disampaikan Ganjar.

Prabowo pun langsung menanggapi, bahwa untuk membahas data yang disampaikan oleh ganjar butuh ruang dan waktu yang cukup dengan menawarkan pertemuan ke Ganjar di forum lain. Ganjar menolak dan bersikeras meminta Prabowo untuk menggapi data yang disampaikannya saat itu juga. Prabowo pun langsung menolak permintaan Ganjar tersebut. Ganjar dianggap tidak fair karena meminta Prabowo menyampaikan tanggapannya terhadap materi yang kompleks sementara waktu yang diberikan sangat sempit dan tidak cukup. Nah disini saya melihat Prabowo mampu mengahadapi serangan Ganjar di akhir sesi debat ini. Sepanjang prosesi debat ini, Prabowo lebih banyak bertahan dari serangan paslon lain dan sesekali melakukan counter attack.

Meskipun Prabowo terus diserang oleh kedua paslon lainnya, tetapi ia tetap mampu menghadapi serangan tersebut. Prabowo pun mampu menyampaikan gagasannya yang obyektif tentang tema debat. Beda halnya yang dilakukan oleh Anies dan Ganjar yang hanya menyerang pribadi Prabowo dan intrik terhadap pemerintah.


Penulis adalah pelaku politik pasif

Laci Gagasan

Media informasi yang mengangkat isu-isu seputar mahasiswa dan artikel umum terkait ekonomi, bisnis, sosial, politik, sejarah dan budaya

Posting Komentar

komentar yang mengandung spam, tidak akan ditampilkan

Lebih baru Lebih lama