Menyusun Narasi Politik Kebangsaan yang Bermartabat dan Ideolog

Menyusun Narasi Politik Kebangsaan yang Bermartabat dan Ideolog

Source: Sekretariat Kabinet

Laci Gagasan, Politik - Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Politik adalah sebuah seni mengelola ide dan gagasan agar mampu mempengaruhi khalayak ramai untuk mengikuti apa yang kita inginkan. Selain itu politik juga dianggap sebagai sebuah seni merebut dan mengelola kekuasaan, hingga terwujudnya suatu pemerintahan yang bijaksana. Tapi pemahaman seperti ini tidak mampu dipahami oleh mahasiswa atau generasi milenial hari ini, bahkan sebaliknya dianggapnya politik adalah hal yang tabu dan dilakukan oleh orang-orang dengan kepentingan golongan dan sesaat.

Narasi politik yang terus berkembang hari ini menunjukkan adanya degradasi pemahaman oleh generasi milenial dan praktik politik yang dilakukan oleh para politisi. Masyarakat disuguhkan oleh aktor politik, sebuah tontonan yang tidak layak dilakukan oleh para pemangku kekuasaan maupun pihak oposisi. Pertarungan politik hari ini tidak mampu memberikan efek edukasi bagi masyarakat secara umum, dan mahasiswa/generasi milenial khususnya.

Entah apa yang sedang dialami oleh aktor politik negara ini, mereka menyuguhkan suatu dinamika politik yang kurang sehat. Bukan pertarungan gagasan yang terjadi hari ini, tapi ujaran kebencian yang terus dilontarkan satu sama lainnya. Fenomena seperti ini menyebabkan adanya sikap antipati bahkan apolitis yang terus berkembang di masyarakat, khususnya generasi milenial hari ini.

Lalu bagaimana idealnya sebuah pertarungan politik itu? Jawabannya sederhana yaitu; pertarungan politik yang didasari oleh sebuah konsep ideologi yang mapan. Dalam sejarah awal kemerdekaan, banyak kelompok atau Partai politik (parpol) dengan basis massa dan ideologi yang kuat sehingga terjadi pertarungan politik yang elegan. Beda halnya kondisi hari ini, semakin banyak parpol tapi belum mampu menjadi representasi kepentingan masyarakat banyak. Parahnya lagi - hampir tidak dapat dibedakan kepentingan, tujuan, dan visi pembangunan antar parpol - selain dari koalisi pemerintah vs koalisi oposisi – atau yang lebih dikenal cebong vs kampret.

Generasi milenial sudah saatnya berusaha memahami realitas politik sejak dini, sebab kelompok ini sudah pasti akan meneruskan estafet kepemimpinan di kemudian hari. Semua pihak yang merasa memiliki tanggung-jawab dalam menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa dan Negara, sudah saatnya untuk memberikan perhatian lebih pada persoalan ini.

Karena semakin resah dengan realitas politik yang menurut kami kurang memberikan efek edukasi, sehingga minat belajar dan partisipasi politik semakin merosot di kalangan generasi milenial. Sebagai representasi mahasiswa di lingkungan kampus, kami Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F) Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, merasa penting diadakannya sebuah Pendidikan Politik (DIKPOL) yang ditujukan kepada seluruh mahasiswa di Jogja umumnya dan UIN pada khususnya.

 
Dimutakhirkan: 14 Oktober 2022


Laci Gagasan

Media informasi yang mengangkat isu-isu seputar mahasiswa dan artikel umum terkait ekonomi, bisnis, sosial, politik, sejarah dan budaya

Posting Komentar

komentar yang mengandung spam, tidak akan ditampilkan

Lebih baru Lebih lama