PMII khususnya, telah mempersiapkan berbagai langkah politiknya dalam menghadapi pemilwa mendatang. PMII memiliki dua Partai Politik (Parpol) yaitu; PRM (Partai Rakyat Merdeka) dan PD SUKA (Partai Demokrat Sunan Kalijaga).
Terkhusus bagi PRM yang telah melakukan rapat DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) di beberapa Rayon, tak terkecuali Rayon Pondok Syahadat Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Dalam Rapat Tahunan Anggota (RTA), Arta Wijaya (Pengurus Rayon) terpilih menjadi ketua DPW Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang menaungi lima Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Representasi dari rapat pembentukan DPW, ketua DPW menginstruksikan kepada DPC-nya masing-masing untuk mengumpuklan semua Kader PMII di tiap jurusan masing-masing untuk mengikuti DIKPOL (Pendidikan Politik).
Selain itu Pengurus Rayon juga mengumpulkan kader PMII se-fakultas pada Rabu, 25 juni 2015 di depan MP. Pada saat itu Pihak Kaderisasi menyampaikan pesan dari DPW agar semua kader wajib mengikuti dikpol terebut.
Menurut mereka dikpol ini tidak ada kaitannya dengan pemilwa yang akan segera berlangsung. Ini adalah proses pembelajaran bagi kader untuk mengetahui peta politik yang ada di kampus dan dikpol ini menurutnya bukan dikpol praktis.
Sudah sangat jelas bahwasanya dikpol ini sangat tidak ideologis, sebab diadakan hanya pada saat moment politik saja. Dikpol ini hanya digunakan untuk mengumpulkan suara saja demi Partai dan pemanfaatan kader.
Sudah sangat jelas bahwasanya dikpol ini sangat tidak ideologis, sebab diadakan hanya pada saat moment politik saja. Dikpol ini hanya digunakan untuk mengumpulkan suara saja demi Partai dan pemanfaatan kader.
Kalau memang ini adalah suatu pembekalan politk yang ideologis bagi kader agar tidak terlibat politik praktis, kenapa diadakan di waktu yang sangat dekat dengan moment politk. Orang-orang ini hanyalah non-sense saja, mereka sering mengkritik orang-orang yang terlibat politik praktis, tapi ia sendiri mengajarkan kepada kader untuk terlibat politik praktis meskipun secara tidak langsung.
27 februari 2015, beberapa teman-temanku mengikuti dikpol ini karena doktrin dari seniornya. Mereka ini tidak sadar kalau mereka hanya dimanfaatkan oleh senior saja. Aku sendiri meskipun sebagai ketua Korp tidak mengikuti kegiatan ini, namun aku tidak memberitahukan kepada teman-temanku.
27 februari 2015, beberapa teman-temanku mengikuti dikpol ini karena doktrin dari seniornya. Mereka ini tidak sadar kalau mereka hanya dimanfaatkan oleh senior saja. Aku sendiri meskipun sebagai ketua Korp tidak mengikuti kegiatan ini, namun aku tidak memberitahukan kepada teman-temanku.
Ketika mereka mau berangkat tadi sore, aku ditelpon oleh beberapa temanku, namun aku tak menjawab telponnya, malah aku non-aktifkan Hp ku. Aku tak bisa berbuat apa-apa untuk teman-temanku, aku pun tak bisa secara langsung bicara ke mereka agar mereka jangan mengikuti kegiatan ini sebab aku takut teman-temanku malah salah menaggapinya. Mereka terlalu mudah untuk percaya omongan senior dan takut mengatakan tidak untuk hal yang mereka tidak sepakati.
Jangan bicara kebebasan jika kamu masih menindas sesamamu
Dimutakhirkan : 9 September 2022