Mengenal Sosok Minke dan Annelies di Bumi Manusia

Mengenal Sosok Minke dan Annelies di Bumi Manusia

Bumi manusia pramoedya ananta toer

Laci Gagasan, Resensi ---
Menceritakan tentang seorang pribumi tulen yang bernama Minke. Ia diberi nama Minke oleh gurunya, yang sangat membencinya,sebab ia tidak punya nama keluarga (marga). Awalnya ia merupakan siswa terbodoh di kelasnya, tidak tahu baca tulis dalam bahasa belanda, sehingga ia tinggal kelas.

Sejak duduk di bangku sekolah ia selalu mendapat penghinaan dari temen-temannya, sebab hanya ia seorang pribumi yang dianggap rendah oleh para Indo dan Totok. Setelah lulus di E.L.S ( setingkat sekolah dasar) ia melanjutkan sekolahnya di H.B.S yang merupakan sekolah terbaik di Surabaya, milik pemerintah Hindia-Belanda.

Setelah masuk di H.B.S ia tetap mendapatkan prilaku yang buruk dari teman-temannya, terutama Robert Suurhof seorang indo yang selalu merendahkannya. Termasuk guru-gurunya,kecuali guru Bahasa dan satra yang bersimpati pdanya, yang pada saat itu baru tahun pertamanya mengajar di H.B.S setelah dari Eropa,bernama Juffrow Magda Peters. 

Guru ini lah yang membuat bakat sastra dalam diri seorang Minke terus melejit dan dikenal se-Hindia. Minke merupakan siswa yang cerdas dan rajin menulis di Koran, dengan nama samaran “Max Tollenar”. Tulisannya dikagumi banyak orang namun tidak ada tahu bahwa Minke lah Max Tollenar itu.

Suatu hari Robert Suurhof datang di pemondokan Minke, saat itu ia sedang menggambar seorang wanita cantik, namun Robert Suurhor menertawakannya, “tak mungkin kamu memiliki gadis seperti itu Mike” katanya. Minke diajak main ke rumah temannya, sebenarnya ia hanya ingin menjatuhkan Minke di hadapan temannya yang Indo itu, Minke kemudian ikut bersamanya. 

Sesampainya di rumah temannya, Robert Suurhof bertemu dengan teman Indo-nya, Robert Mellema, mereka kemudian berbincang-bincang, namun Minke masih gugup melihat indahnya rumah Robert Mellema yang bagaikan Istana. 

Minke ditertawai oleh kedua orang Indo ini karena kelakuannya yang kampungan, sebagai seorang pribumi Tulen. Ini lah maksud dan tujuan dari Robert Suurhof ,mengajaknya ke rumah Robert Mellema hanya untuk memperlihatkan keangkuhannya sebagai seorang Indo terhadap pribumi tulen, namun ini hal yang sering dirasakan oleh Minke dan ia menyadarinya.

Tak berselang lama keluarlah seorang gadis Indo cantik,senyumnya menawan,rambutnya panjang terurai,giginya putih bagaikan susu,tubuhnya yang indah dihiasi gaun dan perhiasan mewah nan mengkilap. Namanya “Juffrow Annelies Mellema” adik bungsu Robert Mellema, mereka hanya dua bersaudara, anak dari keluarga Mevrouw Mellema-Herman Mellema. 

Robert Suurhof langsung menyapa gadis cantik ini, dan memujinya, tingkahnya memperlihatkan kejantanannya sebagai Indo, secara tersirat ia menghina Minke yang menurutnya tak mampu bertingkah seperti itu,karna ia pribumi,lagi-lagi menyadari hal itu. Namun siapa sangka ternyata, Annelies menaruh perhatian terhadap Minke, “siswa H.B.S yah” ? tanyanya “ia” jawab Minke. 

Perbincangan mereka pun semakin hangat, dan tentu saja membuat berang Robert dan kakak Annelies, namun tak diindahkan oleh Minke dan Ann. kemudian Ann mengajak Minke keluar,diajaknya melihat pabrik-pabrik,kebun,lading,ternak dan semua yang dimiliki oleh keluarga Mellema. 

Minke terkagum-kagum melihat sikap gadis cantik itu,yang dianggapnya jauh lebih cantik dari bidadari kayangan. Mereka berjalan menelusuri perkebunan,dimana banyak pekerja yang dilihatnya, kemudian melihat para pemerah susu sapi. 

Semua orang tunduk pada Annelies,bukan karena ia anak dari majikan mereka,namun karena ia begitu baik kepada para pekerjanya dan selalu menyapa mereka. Minke pun semakin kagum terhadap Ann, ia tak habis piker,gadis secantik itu begitu hebat menurutnya.

Walaupu Ann tidak sekolah namun ia mampu mengurusi perusahaan keluarganya dan juga bekerja. Sejak duduk di kelas dua E.L.S, Ann diberhentikan oleh ibunya dari sekolah,sebab keluarganya mengalami keretakan. Ayahnya berubah menjadi kasar,pemabuk,dan jarang pulang ke rumah. Ayahnya orang Belanda,sedangkan ibunya pribumi tulen. 

Sejak saat itu Ann selalu membantu ibunya mengurusi perusahaannya, sedangkan kakaknya tidak membantu mereka berdua. Robert mellema dianggap oleh ibunya seperti ayahnya yang tidak mau bekerja, boros, dan jarang pulang ke rumah. Robert selalu mengidolakan ayahnya karena orang yang berkulit putih, tinggi, dan berwibawa, tidak seperti pribumi.

Setelah puas mengelilingi perusahaan, Minke dan Ann balik ke rumah. Nyai Ontosoroh ( ibu Ann) menyapa Minke “kamu siswa H.B.S yah nyo?” “ia nyai” jawabnya polos “nama keluarga?” Minke mengangguk tidak tahu, namun nyai tak melanjutkan pertanyaan, seakan ia sudah tahu maksudnya.

Kemudian Nyai Ontosoroh meminta pelayannya untuk menyiapkan makan kepada Minke dan Robert sebelum mereka pulang. Setelah mereka makan,Minke dan Robert segera pulang dengan bendi yang disiapkan oleh Nyai. Sebelum pulang Nyai berbisk kepada Minke “sering-sering main kesini yah Nyo, kami akan senang kalau kamu datang” Minke pun mengiakan permintaan Nyai. “ternyata Nyai Ontosoroh dan putrinya menyukai saya” kata Minke dalam hati.

Di pemondokannya ia selalu memikirkan gadis cantik yang di temuinya beberapa waktu lalu. Minke merindukannya,makan pun ia tak bernafsu,seakan-akan bayangan gadis cantik itu membuatnya kenyang. Tanpa ia duga,ada utusan dari Nyai membawa surat untuknya. 

Surat itu berisi tentang permintaan Nyai, agar Minke bersedia datang lagi ke rumahnya, karena Ann jatuh sakit dan selalu menyebut nama Minke,dan Nyai meminta agar ia mau tinggal beberapa saat di rumahnya sampai anaknya sembuh. Kemudian Minke mengemasi barang-barangnya, lalu naik ke bendi bersama utusan Nyai. Sesampainya di rumah Nyai Ontosoroh, ia disambut hangat dan Ann datang menghampirinya.

Dimutakhirkan : 6 September 2022

Laci Gagasan

Media informasi yang mengangkat isu-isu seputar mahasiswa dan artikel umum terkait ekonomi, bisnis, sosial, politik, sejarah dan budaya

Posting Komentar

komentar yang mengandung spam, tidak akan ditampilkan

Lebih baru Lebih lama