Review Film: Wacana dan Praktik Anarkisme di Film "Who Am I"

Review Film: Wacana dan Praktik Anarkisme di Film "Who Am I"

Memahami Wacana dan Pola Anarkisme Di Film Who Am I

Laci Gagasan, Review Film --- Mungkin banyak yang tidak menyangka kalau film hacker yang berjudul "Who Am I" ternyata membawa semangat dan atau wacana Anarkisme. Sebelum menjelaskan gerakan Anarkisme di dalam film tersebut, di sini penulis akan menjelaskan sedikit dan sesederhana mungkin terkait Anarkisme itu sendiri. Secara umum dipahami sebagai sebuah tindakan barbar, sporadis, merusak, dan chaos.

Anarkisme itu berarti tanpa hierarki kekuasaan, desentralisasi dan anti dominasi pemerintahan yang represif dan eksploitatif. Semangat yang dibawa oleh anarkisme adalah semangat partisipatif dari setiap anggota dalam sebuah komune-komune mereka. Anarkisme menginginkan terbentuknya masyarakat tanpa perwakilan, dan setiap individu diberikan kebebasan untuk menetukan apa yang dia inginkan.

Lalu apa yang paling menarik dari Anarkisme adalah bangunan pengetahuannya. Karena tidak adanya dominasi oleh individu terhadap individu lainnya maka, semuanya punya kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat dan ini sangat demokratis. Semangat pengetahuannya disebut "Intelektual Swarm"

Seperti meniru gerakan segerombolan burung yang terbang teratur tanpa ada komando (Pimpinan) yang mengintruksikan dan juga gerakan ikan di laut yang sangat artistik dan bebas bergerak namun tidak kacau atau chaos. Hal seperti inilah yang dibangun oleh anarkisme, kebebasan individu bukan berarti akan menimbulkan chaos karena tidak adanya aturan.

Justru dengan adanya pemimpin yang represif dan dominatif, akan menimbulkan kekacauan dan ketidaktertiban di masyarakat. Kenapa demikian? karena pemimpin hari ini tidak punya visi untuk kepentingan bersama, melainkan pribadi dan golongan semata.

Lalu apakah dalam film "Who  Am I" semua (Anarkisme) itu dijelaskan? Jawabannya "Iya".
Lalu di bagian mana sajakah semangat anarkisme? Di sini penulis akan tunjukkan di mana saja gerakan anarkisme di film tersebut.

CLAY

Sebuah kelompok hacker yang terdiri dari Max, Stephan, Paul, dan Benjamin. Siapa pimpinannya? Jawabannya "tidak ada" Siapa yang lebih hebat? Jawabannya juga "tidak ada" Masih ingat tidak, ketika mereka menentukan nama untuk kelompok mereka? Secara spontan Benjamin mengusulkan nama CLAY.

Tidak ada yang menolak, karena pada dasarnya diantara mereka tidak ada yang superior (mendominasi) dan yang lainnya sepakat. Ini yang disebut dengan intelektual swarm. Seperti yang penulis jelaskan diatas. Secara sederhana seperti itu, dan sangat mudah untuk diterapkan oleh siapapun.

Aksi pertama mereka yaitu meretas pertemuan atau kongres sebuah Partai. Secara tidak langsung, mereka menentang pemerintahan. Aksi berikutnya meretas dunia keuangan (wall street), ini menunjukkan bentuk penolakan mereka terhadap dominasi keuangan global yang terpusat dan mengatur masyarakat dunia secara represif.

Juga mereka meretas Apotek, ini menunjukkan perlawanan dan penolakan mereka terhadap dunia kesehatan yang hanya bisa dinikmati oleh golongan tertentu (kaum borjuasi) sedangkan banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan medis. Ini semua dampak dari adanya dominasi pemerintahan yang represif dan terpusat serta tidak memberikan tempat bagi kalangan bawah (proletar).

Yang terakhir adalah aksi mereka ketika berhasil meretas BND (Badan Intelejen Jerman), yang mengantarkan mereka pada puncak popularitas. Diretasnya BND menunjukkan bahwa suatu sistem keamanan negara yang menjaga data agen-agennya, tidak mampu memberi jaminan pasti bahwa mereka aman dari segala hal. Terbukti dengan matinya Krypton (hacker yang bekerjasama dengan BND). "Semua orang menginginkan keamanan, padahal keamanan itu tidak ada" kata Max.

Dalam Film, Mr.X (Idola Para Hacker) Memberi 3 Pesan Yaitu:

  1. Tidak ada sistem yang aman
  2. Incarlah sesuatu yang mustahil
  3. Bersenang-senanglah di dunia maya dan nyata.
Dari ketiga pesan di atas, dapat ditafsirkan seperti ini. Tidak ada sistem yang aman, artinya semua sistem pemerintahan yang terpusat, dominasi, dengan otoritasnya sangat represif dan memaksa. Sistem yang disebut-sebut mampu mengatur, menajaga ketertiban, pada dasarnya hanya akan menimbulkan chaos di masyrakat, karena sifatnya yang otoriter dan represif.

Kemudian incarlah sesuatu yang mustahil, artinya bukan tidak mungkin pemerintahan seperti yang disebutkan diatas itu tidak bisa dilawan. Dengan hancurnya sistem pemerintahan seperti itu, tidak ada lagi yang mampu menekan dan mengatur masyrakat dengan paksa.

Kebebasan individu akan terwujud. Tidak ada lagi hierarki kekuasaan, yang ada hanya ketua yang sifatnya administratif saja, bukan penentu atau pengambil kebijakan. Kemudian pesan yang terakhir, bersenang-senanglah, artinya setiap individu dalam suatu kelompok akan bebas dan mampu menentukan sendiri apa yang harus dilakukannya. Kebebasan hanya dibatasi oleh kebebasan individu yang lainnya.


Dimutakhirkan : 17 September 2022
Laci Gagasan

Media informasi yang mengangkat isu-isu seputar mahasiswa dan artikel umum terkait ekonomi, bisnis, sosial, politik, sejarah dan budaya

Posting Komentar

komentar yang mengandung spam, tidak akan ditampilkan

Lebih baru Lebih lama