Media Massa Penyatu dan Pemecah Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Media Massa Penyatu dan Pemecah Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Peran pers dalam menyampaikan informasi

Laci Gagasan, Pers ---
Dewasa ini perkembangan media massa sangat pesat dan cepat. Adanya aturan tentang kebebasan pers di Indonesia menjadi pemicu utama perkembangan pers di Indonesia, baik media cetak, audio, dan visual. Peranan pers dalam kehidupan masyarakat sangat penting dan sudah menjadi kebutuhan. Pers memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ada di belahan bumi ini.

Sejarah kebangkitan nasional bangsa ini tidak lepas dari peranan pers pada saat itu, walaupun kebebasan pers ditekan oleh pemerintahan kolonial. Di awal abad 20 pers pribumi begitu militan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat Indonesia tanpa ada diskriminasi golongan, dan kepentingan politik.

Salah satu media cetak yang terkenal pada saat itu ialah Medan. Meskipun masih bermain kucing-kucingan dengan pemerintah kolonial dalam menyampaikan informasi kepada pribumi, namun tetap saja mampu menyatukan kaum muda pribumi untuk bersatu.

Lalu bagaimana dengan keadaan pers hari ini? Dengan adanya aturan tentang kebebasan pers, harusnya mampu dimanfaatkan sebaik mungkin. Untuk menyatukan kembali bangsa Indonesia yang telah terpecah-pecah akibat adanya kepentingan pribadi dan golongan.

Pers hari ini dimiliki oleh beberapa politikus negeri ini, sehingga pers berubah haluan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Pers hanya sebagai alat pencitraan orang-orang tertentu. Masyarakat tidak lagi sepenuhnya percaya terhadap apa yang diberitakan oleh pers, karena setiap lembaga pers dalam memberitakan suatu perkara justru berbeda.

Pemberitaan tentang bencana lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur merupakan satu bentuk nyata tentang adanya pandangan berbeda oleh pers dalam menyampaikan informasi. Stasiun TV Merah memberi judul berita “ Lumpur Sidoarjo” sedangkan stasiun TV Biru dengan judul “Lumpur Lapindo.” Sejak masa-masa kampanye, Pemilihan Legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) media menjadi aktor di balik kesuksesan pribadi dan golongan dalam memenangkan pemilu.

Media pun berafiliasi dengan salah satu calon yang didukungnya, setiap media memberi informasi yang baik tentang calon yang didukungnya, sementara media yang lain menjatuhkan calon lain dengan pemberitaan yang burk.Ini menjadi sebuah pertanyaan bagi kita semua melihat adanya pemberitaan yang berbeda dalam satu perkara yang sama. Lalu siapa yang akan dipercaya oleh masyarakat? Itu kembali lagi bagaimana masyarakat menyikapinya.

Sejatinya pers sebagai alat pemersatu, justru menjadi pemecah persatuan. Pers seharusnya independent dalam menyampaikan berita tanpa adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu. Semua itu akan sulit terwujud, dikarenakan sebagian besar pers dimiliki oleh kaum elite negeri ini.

Kita mengharapkan adanya pers independent yang mampu memberi informasi yang sehat kepada masyarakat. Negara harusnya membangkitkan kembali media nasional yang selama ini kurang bersaing dengan media lokal. Jika pemerintah mampu mengembalikan kejayaan media nasional, bukan tidak mungkin persatuan bangsa ini akan semakin kuat dan kokoh.

Dimutakhirkan : 6 September 2022
Laci Gagasan

Media informasi yang mengangkat isu-isu seputar mahasiswa dan artikel umum terkait ekonomi, bisnis, sosial, politik, sejarah dan budaya

Posting Komentar

komentar yang mengandung spam, tidak akan ditampilkan

Lebih baru Lebih lama